Wednesday, February 23, 2011

Kisah 3 Chiffon dan 2 Lilin

Waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB ketika ku injakkan kakiku lagi di rumah yang kuhuni hampir 2 tahun itu. Hari itu kulalui dengan padat, sama seperti setahun lalu di tanggal yang sama.

Rasanya ingin ku baringkan saja kepalaku yang sudah penat ini. Pelan kubuka pintu kamar itu. di bagian tengah rak yang setengah isinya sudah berpindah ke sebuah kos baru, aku hanya menemukan 3 buah Chiffon. Rasa pandan kesukaanku, rasa keju kesukaan kami berdua, dan rasa coklat kesukaannya. Disamping 3 Chiffon itu ada dua buah lilin, yang satu berbentuk angka 2, dan satu lagi berbentuk angka 8. Sengaja kusisihkan sedikit rejeki untuk membelinya, walau harus sedikit mengetatkan pengeluaranku.

Pagi tadi, jam 6 aku tidak bisa memejamkan mata lagi, kudengar beberapa pengingat dari sebuah ponsel miliknya terus berbunyi. (1) Alaya's Birthday (00.00 WIB, reminder each 5 minutes), (2) Appointment with Kuhn Bubp - Draft 3 Proposal, (17.00 Menara Ventura, South Jakarta. Reminder each 20 minutes), (3) Printing Finishing, and Pick Up For Luki, Pasar Rebo, East Jakarta (13.00 WIB).

3 Chiffon, dan 2 buah lilin sudah ada di ruang tengah, bersiap untuk kubawa pagi itu.

I will show up in front of her, and bring these 3 chiffon, and the candles, and went to Jakarta. that simple. i think it's all about 30 minutes to do it. went to campus, give it to her, and went to jakarta....

I WILL DO IT

Tapi, ternyata sangat sulit untuk melangkahkan kaki ini. sekejap, malaikat dan iblis bermain di kedua telingaku.

Dari kanan terngiang: "You have good intention, show it to her, respect her, don't expect more... You can do it easily, as you know, that this girl have known you for the last 4 years of your life, she is no stranger to you"

Dari kiri iblis tak mau kalah: "Who do you think you are? you are worthless in her life now, what would she think about this? Can you face her and ignoring your true feeling to her? What would her friends said if they knew it.... you will became prideless in their eyes, beggar of love. Don't waste your time"

Malaikat seakan ingin melindungiku. "Hey, a good will is always be at every person on earth. You have that, this is not the first time you do it to her, and it won't be the last, show them who you truly are. People will respect you more than you could imagine"

Iblis kembali bersembunyi dengan wajah penuh rencana baru

Tanganku tergerak meraih bungkusan itu, hatiku menarik kembali. Kupastikan untuk mengambil bungkusan itu, kuletakkan di ruang tengah.

tick tock, tick tock.... the clock is ticking.

Kupanaskan rossoneri. Mengecek kembali, apa ada yang tertinggal. 3 Chiffon dan 2 Lilin sudah ada di tangga dekat pintu masuk, disebelahnya aku duduk sambil mengencangkan tali sepatuku, hari itu sepertinya tak ada tali sepatu yang begitu kuat menopang kakiku. kuputuskan untuk menggunakan sendal sepatu (selop) yang kubeli bersamanya hampir 2 tahun lalu. kutinggalkan sejenak 3 chiffon dan 2 lilin itu.

This is better, i thought to myself, when i saw how that sandal fitted my feet. ku cek lagi rossoneri. mau di taruh dimana 3 chiffon dan 2 lilin ini, kubuka box dibelakang rossoneri, sudah hampir penuh sesak dengan beberapa barang yang hampir tak kukeluarkan selama 2 bulan terakhir. Jas Hujan biru muda yang mengeluarkan bau lumayan tak sedap. Jaket AC MILAN yang dibelikannya di sebuah pasar pagi dekat rumahnya 3 tahun lalu, lap motor, dan perkakas.

"Hmmmmm, gimana jadinya nanti, bisa2 ketularan bau." ku rasa iblis mulai membisik lagi.

"Yah, aku bisa menaruhnya di depan, digantung saja, toh masih banyak space" bisikan dari kananku menuntunku.

"Gak surprise dong, tar ketauan dong isinya apa" kiriku mencegah.

"Yang terpenting adalah niatnya"

OKAY.... OKAY.....Let's Stick to initial plan, a simple plan

I think i'm gonna give this to her friends, tell them, not to tell her it's from me.... oke, dengan begitu, nobody got hurt.

Kulangkahkan kakiku dengan sedikit pasti... Ke Kampus.

Sepanjang jalan, masih saja mereka bergelayut....

"Masa ngasih sendiri aja gak bisa, emang lu cowok apaan sih" dari sebelah kiri bisikan gusar mulai.

"It's Just Chiffon, sama seperti yang dibeli waktu ia sidang komisi, seminar, dan momen2 lain di kampusnya. No big deal. isn't it?" dari kananku.

tak disangka dari 6 km jarak yang pernah selalu kutempuh tiap pagi dengannya, kini serasa sangat beraaaat. bahkan sampai kuindahkan sebuah mobil xenia yang menyerbu ke arahku. Hampir saja 3 Chiffon, 2 Lilin, 1 Beat, dan diriku tak sampai tujuan.

Dibawah jajaran Ketapang, satu persatu tukang ojek mengantarkan mahasiswi, dosen.... tak ada satupun yang kukenal. aku hanya duduk di parkiran motor itu. atau kubawa saja ke atas, berikan ke salah satu pegawai atau siapaun yang kukenal. lalu ke Jakarta.

Tick Tock..... Tick Tock....

Satu langkah kedepan, 3 Langkah ke belakang....

Tick Tock.... Tick Tock...

Sebuah harapan, Sepuluh Penyesalan.

Kuhidupkan kembali Rossoneri, bergegas untuk melanjutkan beberapa agendaku hari ini.
Kubuka Pintu Gerbang yang hampir rubuh itu.... 3 Chiffon, dan 2 Lilin masih tergantung di bagian depan rossoneri. Kupindahkan ke bagian tengah rak di sudut kamar itu.

3.14 AM, 23 Februari 2011. 3 Chiffon, dan 2 Lilin berbentuk angka.... masih ada ditempat yang tadi pagi kutinggalkan.

Selamat Ulang Tahun, kataku dalam hati.

Monday, February 21, 2011

Menjelang Tahun ke 28, seorang yang berharga dalam hidupku

Senin, 21 Februari 2010. 02.34 WIB

Dalam Perenunganku, dan terbangunnya aku dari mimpi-mimpi yang harusnya indah itu, ada suatu saat ketika sejenak dan spontan, aku teringat pada dua sosok yang baru kukenal dan ada dalam memoriku sejak usia 4 tahun.

Nama Mereka sederhana saja, karena kami adalah bagian dari sebuah keluarga besar yang sederhana. Sukijan dan Sutiyah. dari kedua orang itu ada aku.

Entah kenapa, tadi malam aku terbangun. Yang kuingat, mimpiku masih sama seperti mimpi-mimpi selama 2 bulan belakangan ini. mimpi-mimpi yang selalu menganggu tidurku. tapi, bukan sosok yang mengisi hampir 4 tahun hidupku, melainkan sebuah memori ketika aku berada di sebuah gang sempit di bilangan Jakarta Selatan. Kini tempat itu sudah berubah jadi gedung megah bernama BIDAKARA.

Tertunduk aku, pikiranku melayang pada rentetan cobaan yang tengah kuhadapi dan beberapa kejadian belakangan ini. Apa ini buah dari sikapku terhadap kedua orang yang kupanggil dengan sebutan Emak dan Bapak itu? Dua orang yang tidak pernah letih selalu menyeka peluhnya hanya untuk buah-buah hatinya tidak bernasib seperti mereka.

"Emak cuma pengen, anak-anak emak gak bodoh kayak emak" ujar emak padaku ketika melepasku ke kota hujan, hampir 16 tahun lalu. Kata - kata itu yang terus kubawa sampai saat ini.

Kutahan air yang hampir saja tumpah dari pelupuk mataku. yang kulihat disekelilingku hanya deretan tubuh-tubuh muda yang letih dari aktifitas melelahkan tadi sore. Satu orang masih berkutat di depan layar monitor, nasibnya ditentukan oleh berapa coretan yang diberikan oleh dosen pembimbing di draft yang entah kesekian itu.

"Loh Mas, tidurnya cepat banget? khan tadi baru tidur jam 1" tanyanya. "Tadi aing denger mas teriak2, kirain ada apa, Mimpi Buruk?" tambahnya seraya menyantap Mie Instan yang diolah seadanya.

Kujawab pertanyaan itu dengan sebuah senyum kecil. "Sarung Maneh dimana?" tanyaku singkat. Ia hanya menunjuk sebuah kamar di depan kami.

Seraya bersungut ke kamar mandi... Ku basuh rongga2 tubuhku dengan air dingin itu. Setelah ucapan salam, kuraih buku kecil bersampul coklat pemberiannya. ku buka halaman demi halaman, sampai kutemukan beberapa bagian yang mungkin bisa mengobati kerinduanku akan dua orang tersebut.

Ya Tuhanku, Ampunilah aku dan ibu bapakku (71:28)
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya (31:14)
Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita (20:40)
Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (31:14)
Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun (31:14)

Emak (Disurga), Bapak (di kontrakan kecil).... Maapin aye ye, udah nakal selama ini. aaaah, gak keitung dah dosa gue ama tuh orang bedua. Moga Allah maapin aye

Senin, 21 Februari 2011. 22.40 WIB

Sejenak bisa kulepas bayangan dirinya. sosok yang 4 tahun terakhir mengisi tiap denyut jantungku. Sosok yang sebentar lagi berusia 28 Tahun. Detik demi detik terus berpacu, seakan cuma aku yang berhenti.

Happy 28 Years Rian

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Beautiful Mess

You've got the best of both worlds
You're the kind of girl who can take down a man,
And lift him back up again
You are strong but you're needy,
Humble but you're greedy
And based on your body language,
And shoddy cursive I've been reading

Your style is quite selective,
though your mind is rather reckless
Well I guess it just suggests
that this is just what happiness is

Hey, what a beautiful mess this is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you write
Kind of turn themselves into knives
And don't mind my nerve you could call it fiction
But I like being submerged in your contradictions, dear
'Cause here we are, here we are

Although you were biased I love your advice
Your comebacks ‒ they're quick
And probably have to do with your insecurities
There's no shame in being crazy,
Depending on how you take these
Words that paraphrasing this relationship we're staging

And what a beautiful mess, yes it is
It's like picking up trash in dresses

Well it kind of hurts when the kind of words you say
Kind of turn themselves into blades
And the kind and courteous is a life I've heard
But it's nice to say that we played in the dirt
'Cause here, here we are, here we are
Here we are [x7]

We're still here
What a beautiful mess this is
It's like taking a guess when the only answer is "Yes"

Through timeless words and priceless pictures
We'll fly like birds not of this earth

And tides ‒ they turn ‒ and hearts disfigure
But that's no concern when we're wounded together

And we tore our dresses and stained our shirts
But it's nice today. Oh, the wait was so worth it.

Taken from: We Sing, We Dance, We Steal Things album
Title: Beautiful Mess
Sung By: jason Mraz
Years: 2008

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Sunday, February 20, 2011

Gara - gara Susu

MENKES TOLAK BERPOLEMIK SOAL SAMPEL SUSU

JAKARTA | SURYA Online - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menolak berpolemik kembali soal sampel susu dalam riset IPB yang mengandung Enterobacter sakazakii. Menkes mengatakan ini sudah masuk ke ranah hukum dan kementerian akan menempuh jalur hukum pula.

Ada perkembangan baru, kami lihat permasalahannya bukan lagi masalah kesehatan tapi masalah hukum. Untuk masalah hukum kami lagi cari bantuan hukum, jadi maaf dari Kemenkes tidak ada yang datang, supaya tidak tambah ricuh,” demikian bunyi pesan singkat dari Endang yang diterima oleh moderator diskusi mingguan Polemik, Sabtu (19/2/2011).

Kemenkes, BPOM dan IPB menjadi tergugat dalam gugatan yang diajukan oleh pengacara publik David Tobing ke Mahkamah Agung. MA pun mengeluarkan putusan yang mendesak agar ketiga institusi ini segera mempublikasikan merek-merek susu yang menjadi sampel dan diketahui mengandung sakazakii.

Namun, Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional, Indah Sukmaningsih mengatakan sebenarnya tak perlu mengumumkan merek susu yang dijadikan sampel pada penelitian 2003-2006 waktu itu. Pasalnya, kepentingan informasi itu bukan untuk masyarakat sebagai petunjuk belanja susu yang aman.

Riset itu kan riset untuk riset selanjutnya. Jadi dipublikasikannya itu dengan harapan dibaca periset lain untuk mendorong standar Codex waktu itu,” ungkapnya.

source: "http://www.surya.co.id/hot-news/menkes-tolak-berpolemik-soal-sampel-susu.html"

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Friday, February 18, 2011

Do'a Muhasabah

dicuplik dari: Qutuz Mokhtar

Allahumma ya Allah, limpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad saw dan keluarganya, sebagaimna telah Engkau limpahkan kepada Nabi Ibrahim as dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mulia.

Allahumma ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau Pencipta langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya. Segala puji bagi-Mu Engkau Cahaya langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Segala pujian bagi-Mu ya Allah, Engkau Pencipta langit dan bumi , atas berbagai nikmat dan karunia-Mu ya Dzal Jalali wal-Ikram, atas izin dan takdir-Mu kami disini hadir sebagai hamba-hamba-Mu yang datang memenuhi panggilan-Mu, kami berkumpul untuk merenung, introspeksi dalam rangka mengevaluasi diri pada hari-hari yang kami lewati. Semoga kami mampu menyempurnakan semua kekurangan, kelemahan yang belum kami penuhi untuk menjadi hamba-hamba pilihan-Mu, hamba-hamba yang pandai mengukur diri untuk kemudian menyongsong ke depan dengan semangat perubahan, agar cinta-Mu semakin subur menyirami kami untuk menjadi hamba yang pandai menyintai-Mu.

Semua pujian untukMu ya Allah, persaksikan bahwa kami yang hadir disini mengharapkan taufik, inayah dan hidayah-Mu, kami bersimpuh di hadapan-Mu untuk menjadi hamba-hamab-Mu yang senantiasa bersemangat menyempurnakan diri dengan kualitas ilmu, iman dan amal, sehingga menjadikan kami hamba yang istiqomah, sabar, tawakkal di jalan-Mu.

Segala pujian untukMu ya Allah, kami adalah hamba-hambaMu yang datang ke hadapanMu mengharapkan rahmat, kasih sayang, ampunan dan rindu kami kepada Syurga-Mu.

Hari ini, kami menghadap-Mu dengan penuh kesadaran, bahwa kami hadir dengan gelimang dosa dan maksiat yang mengotori akal, jiwa dan hati kami. Engkau karuniakan kami akal fikiran yang sehat, namun begitu berat kami untuk menjaga dan memeliharanya dengan baik dari penyimpangan yang ada. Kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik, bid'ah dan khurafat yang jelas-jelas dan kami mohon ampunanMu dari hal-hal tersebut yang belum jelas pada kami.

Ya Allah, ketika Engkau karuniakan kami hati, agar kami mampu melihat dunia dengan kejrnihan mata hati, diantara haq, bathil, benar-salah, baik-buruk, hingga kami pandai mengambil keputusan bijak dalam bersikap, bertindak dan selamat. Sementara ini begitu sulit ya Rabbana untuk mempertahankan hati yang bersih, agar kami selalu ikhlas berbuat hanya mengharap ridho-Mu, agar dengannya kami terhindar pula dari sifat-sifat sombong, angkuh, hasad, iri, dengki, dendam, merasa paling baik, merasa paling benar.

Allahumma ya Allah, saat kaki kami melangkah, menjejakkan tujuan kami, ingin kaki inipun selamat dari jilatan api panas-Mu di neraka, lantaran kaki ini masih melangkah ke tempat-tempat yang tidak Engkau ridhoi. Berikan kekuatan atas kami untuk senantiasa muroqobah di bawah pengawasan-Mu yang tak luput dari hal-hal yang tidak menguntungkan kami.

Ya Rabbana, Engkau berikan kami mata nan indah yang dengannya kami dapat melihat keindahan-Mu, keindahan semua ciptaan-Mu, namun sekian lama kami menfungsikan mata ini untuk sesuatu yang Engkau haramkan, sesuatu yang tidak Engkau suka, padahal kami tahu, bahwa mata kami akan bersaksi di hadapan-Mu untuk apa selama ini digunakan, sehingga mata kami dapat menodai kami di dunia dan akhirat.

Ya Rabbana, Engkau jadikan tubuh kami indah, kemudian Engkau perintahkan agar diperindah dengan pakaian takwa yang dengannya kami lebih aman dan terlindung, namun kami akui beratnya kami untuk menutupi aurat kami, agar diri kami terhindar dari fitnah dan zina, agar kami terhindar dari percikan api-Mu lantaran mengabaikan kewajiban memelihara aurat dan kehormatan diri kami.

Ya Rabbana, kami tahu hidup ini adalah semata-mata untuk beribadah kepada-Mu, agar kami mengakhiri kehidupan ini dengan balasan yang baik pula. Namun ujian yang kami rasakan begitu sulit untuk menyempurnakan ibadah, kami khawatir ibadah-ibadah yang kami lakukan tertolak dan sia-sia, lantaran pengabaian dan kelalaian kami. Kami paham, kami rindu Syurga-Mu, tapi mengapa kami tidak rindu dan tidak semangat melakukan ibadah secara baik dan benar. Shubuh kadang kesiangan, Zhuhur terlewat, Ashar tertinggal, Maghrib telat dan Isya kadang tertidur. Padahal kami berharap banyak belas kasih-Mu untuk dapat shalat dengan khusyu dan tepat waktu menghadap-Mu di antara takbir, ruku, sujud dan salam kami. Belum lagi dengan ibadah-ibadah lain ya Rabbana, bagaimana dengan shaum kami, zakat kami, haji kami yang tidak luput dari kekurang-sempurnaan persembahan seorang hamba yang jahil lagi dhoif ini.

Ya Rabbana, nikmat-Mu yang selayaknya kami syukuri adalah lisan sebagai alat komunikasi, sarana membaca al-Qur'an, berzikir dan berdo'a, agar kami mampu mengikat tali dengan-Mu, yang dengannya kami bisa beroleh ketenangan, damai, tegar, isitiqomah dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sebaliknya kami belum mampu menghindari dari bahaya penyakit lisan dari dusta, ghibah, bicara keji, mengupat, ingkar janji dan menyakiti orang lain. Padahal kami tahu pesan Rasulullah saw , bahwa keimanan seorang hamba belum sempurna manakala belum mampu menghindari dari bahaya buruk lisan.

Allahumma ya Allah, Engkau limpahkan atas kami amanah, tanggung jawab dengan apa yang kami perankan di antara hak dan kewajiban kami, namun sekian banyak kelalaian kami untuk mengemban tugas mulia tersebut, sehingga tertatih-tatih kami berupaya untuk menjadi sosok anak yang baik yang mampu berbakti melaksanakan birrul walidain kepada kedua orang tua kami yang telah mengandung, melahirkan, mendidik, membesarkan kami dengan penuh kasih sayang hingga kami dewasa. Rasanya belum cukup sudah membalas jerih payah mereka…Ketika Engkau karuniakan kami pasangan hidup, jadilah kami seorang ibu dan ayah, berat rasanya memikul peran sebagi ibu dan ayah yang baik, untuk mendidik anak-anak kami dengan penuh sabar, menghadapi tantangan zaman yang semakin keras. Sanggupkah kami saat mempertanggung jawabkan amanah tersebut untuk menghantarkan mereka menjadi anak-anak yang shalih dan shalihat, sehingga mereka muncul menjadi qurratu a'yun (permata hati) dan dari mereka mengalir sosok-sosok pejuang yang siap membangun peradaban dunia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang, generasi harapan, generasi yang dijanjikan.

Kami sadar benar, bahwa hidup ini sementara, ia merupakan terminal dan persinggahan untuk kemudian melangkah kembali menuju kehidupan lain, yakni kamatian, kematian yang akan menjemput kami yang pasti datang dan tepat pada waktunya, selanjutnya kami pasti akan menghadapi saat-saat dimana tidak perlindungan selain perlindungan-Mu, saat kami dikumpulkan di padang mahsyar untuk menantikan pengadilan-Mu yang Maha Adil. Ya Rabbana karuniakan kami ketabahan dalam menapaki langkah-langkah hidup itu, agar kami dapat menghadap-Mu dengan hati yang bersih dan amal yang diridlai, sehingga kami selamat dari sentuhan api panas-Mu di neraka, dengan kehendak dan ridho-Mu, Engkau hantar kami ke Syurga-Mu bersama para nabi, orang-orang shalih yang mengikuti jejak langkahnya.

Akhirnya, hanya kepada-Mu kami berserah diri, memohon pertolongan. Pada saat ini kami menunduk dengan kepasrahan dan kerendahan hati, berharap untuk menjadikan sosok-sosok kami hamba-hamba yang beriman, komitmen dengan perubahan yang mendasar atas diri kami, engkau mudahkan kami untuk selalu menempa diri menjadi hamba muslim kaffah. Engkau mudahkan lisan kami untuk selalu melantunkan tahmid, takbir dan tasbih untuk-Mu, Engkau mudahkan hati kami untuk senantiasa bersih dari kotoran penyakit hati, Engkau mudahkan jasad kami untuk selalu melakukan perintah dan titah-Mu dalam ketaatan dan ketakwaan, Engkau mudahkan kaki kami dalam melangkah ke tempat-tempat yang Engaku ridhoi, Engkau mudahkan tangan kami dalam mencari karuniaMu yang halal dan bersih dari barang haram, sehingga darah dan daging anak keturunan kami terhidar dari segala yang Engkau murkai.

Allahumma ya Allah. Bantulah saudara-saudara kami yang dalam kesulitan, ringankan urusan hutang piutang mereka, segerakan mereka keluar dari segala musibah dan cobaan yang menimpa mereka, angkat kesulitan yang mereka hadapi, sembuhkan diantara mereka yang sakit, ampuni mereka yang sudah mendahului kami, sinari kubur mereka.

Allahumma ya Allah, Engkau Maha Tahu, akan keadaan saudara-saudara kami yang kini menghadapi kesedihan, dirundung duka, tak habis-habisnya penderitaan yang mereka alami, mereka teraniaya diantara himpitan dan cengkraman musuh-musuh-Mu. Jika Engkau luluh lantahkan musuh-musuhMu Engkau adalah Pencipta mereka yang Maha Kuasa atas mereka, jika masih saja saudara-saudara kami dalam kesulitan itu, Kami yakin benar bahwa Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, Engkau tidak akan menyia-nyiakan mereka yang beriman dan mengabdikan diri hanya kepada-Mu.

Maha Suci Engkau Rahman dan Rahim, Yang Kuasa atas segala sesuatu, hanya kepadaMu kami sandarkan segala urusan kami

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Thursday, February 17, 2011

Bruno Mars - Marry You

It’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Well I know this little chapel on the boulevard we can go,
No one will know,
Come on girl.

Who cares if we’re trashed got a pocket full of cash we can blow,
Shots of patron,
And it’s on girl.
Don’t say no, no, no, no-no;
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah;
And we’ll go, go, go, go-go.

If you’re ready, like I’m ready.
Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

I’ll go get a ring let the choir bells sing like oooh,
Let’s just run girl.
If we wake up and you wanna break up that’s cool.
No, I won’t blame you; It was fun girl.
Don’t say no, no, no, no-no;
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah; And we’ll go, go, go, go-go.
If you’re ready, like I’m ready.

Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Just say I do,
Tell me right now baby,
Tell me right now baby. x2

Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.


Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Bruno Mars - Marry You

It’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Well I know this little chapel on the boulevard we can go,
No one will know,
Come on girl.

Who cares if we’re trashed got a pocket full of cash we can blow,
Shots of patron,
And it’s on girl.
Don’t say no, no, no, no-no;
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah;
And we’ll go, go, go, go-go.

If you’re ready, like I’m ready.
Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

I’ll go get a ring let the choir bells sing like oooh,
Let’s just run girl.
If we wake up and you wanna break up that’s cool.
No, I won’t blame you; It was fun girl.
Don’t say no, no, no, no-no;
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah; And we’ll go, go, go, go-go.
If you’re ready, like I’m ready.

Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Just say I do,
Tell me right now baby,
Tell me right now baby. x2

Cause it’s a beautiful night,
We’re looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.


Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Tuesday, February 15, 2011

You're Having My Baby

You're having my baby,
What a lovely way of saying how much you love me,
You're having my baby,
What a lovely way of saying what you're thinking of me

I can see it, your face is glowing,
I can see it in your eyes, I'm happy you know it

That you're having my baby,
Your the woman I love, & I love what it's doing to ya,
You're Having my baby,
You're a woman in love and I love what's going through ya,

The need inside you, I see it showing,
Oh the seed inside you,
Baby do you feel it growing,
Are you happy you know it,

That your having my Baby,
Your the woman I love, & I love what it's doing to ya,
You're Having my baby,
You're a woman in love and I love what's going through ya,

Didn't have to keep it, wouldn't put you through it,
You could of swept it from your live,
But you wouldn't do it, no you wouldn't do it.

And your having my Baby,
Your the woman I love, & I love what it's doing to ya,
You're Having my baby,
You're a woman in love and I love what's going through ya,

You're having my Baby,
Your the woman I love, & I love what it's doing to ya,
And You're Having my baby,
You're a woman in love and I love what's going through ya,

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Tuesday, February 08, 2011

Dede Yusuf Punguti Sampah Ciliwung


BOGOR, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf memimpin aksi kebersihan dengan memunguti sampah di Sungai Ciliwung, yang melintas di Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (5/2/2011). Menurut Dede, memunguti sampah merupakan aktivitas menyenangkan.

Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan Humas Pemerintah Kota Bogor, Dede turun ke Sungai Ciliwung didampingi antara lain Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Edgar Suratman, Asisten Tata Praja Ade Syarif Hidayat, Lurah Kedung Halang H Yudha, serta Camat Bogor Utara Bambang Budianto.

Dede, berbaur dengan puluhan anggota pramuka, aktivis Kuring, dan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), bersama memunguti sampah-sampah yang menyumbat dan hanyut di Sungai Ciliwung. Aktivitas tersebut berlangsung selama dua jam dan berhasil menyusuri 500 meter sungai itu.

Dede mengatakan, aksi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman sekaligus mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. "Karena apa pun yang dilakukan dan sebesar apa pun anggaran yang dikeluarkan, tetapi kalau di hulu masyarakatnya tidak peduli dan membuang sampah ke sungai, kita akan selalu kesulitan," kata Dede.

Konsep yang digagas KPC dan Greeneration itu, menurut Dede, sangat baik untuk mengajak partisipasi masyarakat, lurah, dan kepala desa dengan membuat perlombaan mulung sampah (memungut sampah) di sungai. "Kegiatan memungut sampah bukan hanya pekerjaan pemulung, tetapi juga aktivitas yang menyenangkan," ujarnya.

Sejauh ini, kata Dede, kegiatan yang dilakukan KPC di Kota Bogor adalah menyediakan piala bergilir lomba memungut sampah di Sungai Ciliwung. "Kami berharap kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan di sungai-sungai lain di Jawa Barat," kata Dede.

Dede menyampaikan apresiasi kepada KPC dan Greeneration yang telah menggagas aksi kebersihan Sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang kondisinya paling parah dan masuk kategori kualitas cemar berat.

Mengenai pemulihan daerah aliran sungai (DAS), Dede mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengeluarkan peraturan gubernur untuk memantau, mengawasi, dan melindungi DAS, yakni DAS Ciliwung, Citarum, Citanduy, Cimanuk, dan Cisadane. Hal ini, menurut dia, menjadi tugas kabupaten/kota untuk menjaga DAS-DAS di wilayahnya.

Seusai melakukan aksi kebersihan Sungai Ciliwung, Dede menanam pohon penghijauan di tepi Sungai Ciliwung. Sebelumnya Dede menyerahkan secara simbolis 100 pohon nyamplung, beringin, dan bambu untuk 10 kelurahan di Kota Bogor, khususnya kelurahan yang dilewati Sungai Ciliwung, yakni Kelurahan Katulampa, Baranangsiang, Sukasari, Babakan Pasar, Sempur, Bantarjati, Kedunghalang, dan Sukaresmi.

source: "http://regional.kompas.com/read/2011/02/05/18211027/Dede.Yusuf.Punguti.Sampah.Ciliwung"

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Sejak Saat Itu

Tahun 80-an akhir, Kadang ada untungnya punya bokap sopir taksi. Bayangin aja, gue bukan dari orang berkecukupan, menempati rumah sempit bersama 5 orang abang, and 1 empok. tidur maen sundul-sundulan, tapi kita kayaknya selalu nikmatin idup sebagai idup.

Temen - temen gue kadang berdecak kagum, kenapa gue bisa begitu apal setiap belokan yang ada di ibukota (gak tau ya kalo sekarang), karena memang peran babe gue yang kalo waktu senggang ngajak anak-anaknye keliling kotanya pak Prapto (waktu itu gubernurnye Masih R Suprapto). Buat gue itu hal yang biasa banget, tapi temen - temen yang dateng dari daerahnya masing - masing nganggap gue jadi Peta Jakarta berjalan... hehehehehehe

Akses ke tempat - tempat hiburan elit ketika itu juga bisa dengan mudah kita masuki... Taman Mini, Kebun Binatang Ragunan, sampe ancol bisa kita masuki cuma - cuma. tiap hari minggu senggang, do'i kadang ngajak jalan - jalan gue n the gank (abang2) buat ngunjungin tempat - tempat itu.

Nah ada satu tempat yang sampe sekarang masih membekas, Namanya Gelora Senayan (Sekarang Gelora Bung Karno).

Musim itu kesebelasan Kota Mode dan Pizza menjadi kampiun di Liga dan Eropa (padahal gue juga waktu itu gak ngarti yang namanya Italia atau Eropa). Bokap gue tau, gue ada bakat dikiiiit banget ama yang namanya menggocek Kulit Bundar.

Suatu Ketika, hari masih terang... Bokap pulang lebih awal dari biasanya. Biasanya sih
kalo punya rencana laen bokap pasti pulang cepet. Masih dengan seragam birunye, do'i negur gue.

"No, ke Senayan yuk, nonton bola? mandi sana buruan" Ujarnya Singkat. Sementara Emak, begitu denger suara bapak otomatis keluar bawa teh manis di mug kaleng, ama "empleng"* yang dibikin buat camilan anak - anak badungnya.

Gue yang lagi gangguin emak masak (Gue paling setia dah nunggu emak masak, sambil maenin sayur yang dah disiangin, atau ngambil gorengan yang masih ngepul). Denger kata bola, senayan... gak ada pikir panjang dah, gue tinggalin tuh setengah empleng (dari 3 yang udah gue abisin duluan) langsung gue lari ke kamar mandi, nimba 2 ember. bunyi kriyet - kriyet katrol yang kebanyakan kena aer begitu menyayat. byar - byur slep - slep... ganti baju pake kaos bola kesayangan gue dengan no. 7 di punggung.

Teh bapak baru diminum beberapa teguk, Empleng juga masih nyisa. Gak berapa lama, gue udah muncul lagi di teras.

"Yuk!" kata gue ama bapak.

Emak Keki Berat, tapi buat ngurangin jajan emak berpesan ama gue n bapak.

"Bungkusin nih empleng, lumayan buat ngemil disana, daripada jajan" kata emak, sambil ngebungkusin empleng and masukin teh ke kotak aer yang seminggu kemaren di beliin bapak sebagai hadiah naek kelas gue.

Sampe senayan, ternyata pemandangannya luar biasa, orang bejubel - jubel ngantri karcis. Seperti biasa, bapak gak kudu ngikut - ngikut ngantri, cukup ngelambai tangan ke keamanan (yang kebetulan kenal), kita berdua udah bisa masuk.

Di Pintu masuk, tampak orang mengerubungi bis yang baru aja masuk pelataran. dari Bis itu keluar orang - orang yang selama ini cuman gue liat di tipi doang.

Ada Gullit (gue ngenalin banget tuh rambut gimbalnye), Donadoni, Van Basten, Ancelloti, Maldini, Baresi, Tassoti.... beeeeuh, gak kebayang dah girang banget. apalagi Belanda waktu itu baru jadi kampiun eropa.

Baju yang dikenakan ama mereka kayak gak ada di toko - toko pasar Pedok tempat gue beli baju bola. Merah Item, ada tulisan Lotto di dadanye, Lambang AC. Milan, trus bacaan Motta... Ama tuh keamanan kenalan bapak, kita diajak nonton dari pinggir lapangan, ampe bau keringet pemain cadangannye juga kedengeran cuy.

Selama pertandingan, gue kayak gak kedip ngeliatin aksi mereka mengolah kulit bundar. dalam pikiran gue (suatu saat gue pengen jadi pemain bola terkenal), sesekali gue tiruin gaya mereka, orang - orang bule tinggi gede itu (pemain cadangan milan) jadi tergelitik ngelirik aksi gue. Lalu mereka tertawa sambil nunjuk2 gue. kalo udah gitu, gue buru - buru balik ke kaki bapak yang dari tadi udah ngomel - ngomel mulu.

"Awas, entar di marahin loh deket-deket situ" Seru Bapak. Ditangannya masih mengepal empleng yang udah siap dijejelin ke mulut gue.

Begitu pertandingan usai, salah seorang pemain mendatangi gue, didampingi ama seorang yang jago banget meng-artikan kata2 tuh bule (LO, maksudnye). di tangannya udah ada satu kaos warna merah item. Ngeliat tuh bule dateng (emang si bule ini ngetawain mulu kalo gue lagi niru gaya pemain dilapangan), langsung lari ke kaki bapak, n meluk kenceng banget tuh sambil ngelirik si bule

gue gak tau tuh bule ngomong apaan, tapi cewek cakep yang nerjemahin bilang gini.

"Halo, saya Albertini. Wah, kamu berbakat ya, jangan malas - malas latihan terus ya. Ini baju buat kamu, dukung terus milan"

Gue yang takut, gak bilang apa - apa, gue ambil aja tuh baju. terus langsung ngumpetin lagi muka gue ke paha bapak. Bapak disalamin ama tuh orang, gue juga dipegang kepalanye.

sepanjang jalan di taksi butut itu, gue gak berenti - berenti cerita ke bapak. Bapak juga cerita tentang klub bola yang tadi gue tonton.

Sejak saat itu, yang namanya AC Milan nancep banget di hati gue.

notes:
* Empleng = Penganan kesukaan gue, buatan emak. bahannya sederhana, Terigu, Gula Merah ama kelapa, terus di goreng pake minyak dikit, di lebari kayak bikin telur dadar or roti cane... Mak nyus. Empleng cuma salah satu dari sekian banyak kreasi emak gue

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Sunday, February 06, 2011

Bangkit Dari Keterpurukan

By: M. Agus Syafii

Jika seseorang diberi kemiskinan atau kekurangan, sesungguhnya ia diuji dengan kemiskinan dan kekurangannya itu. Apakah ia bisa bersabar & tabah menerima segala kesulitan hidup yang dialaminya. Sedangkan jika diberikan kekayaan dan kesebihan ia juga sedang duji dengan itu. Apakah kelebihan itu ia bisa memanfaatkannya untuk hal-hal yang baik dan tidak melupakan Allah sebagai Yang Maha Kuasa yang memberi semua itu untuknya. Banyak sekali orang yang sombong, merasa semua kelebihan itu adalah miliknya, padahal semua itu pemberian sekaligus ujian dari Allah.

Itulah yang terjadi pada seorang pengusaha dibidang travel yang memiliki pengalaman pahit yang datang ke Rumah Amalia. Beliau bertutur ketika menjelang lebaran peristiwa pahit menimpa dirinya. Dia berpikir untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena ada perbedaan jatuhnya hari raya menyebabkan kerugian yang cukup besar. Sampai akhirnya menjual semua asetnya untuk menutupi hutang.

Kondisi itulah yang menyebabkan tekadnya semakin bulat untuk bershodaqoh di Rumah Amalia. Dulu dirinya orang yang tidak pernah percaya untuk apa orang bershodaqoh, hanya buang2 duit. Beliau belum mengerti shodaqoh adalah logika keberkahan. Dikala orang dalam kondisi senang atau susah, bahagia atau derita, diposisi puncak karier atau dibawah, shodaqoh memberikan kebahagiaan, kesehatan, keselamatan & berlimpahnya rizki. tekadnya untuk bershodaqoh karena Allah membuatnya menjadi yakin bahwa rizki Allah yang mengaturnya.

Beberapa bulan kemudian beliau bersama istrinya membuka warung nasi padang, usahanya jauh lebih berkembang pesat dan lebih baik daripada usaha travel sebelumnya dan yang lebih membahagiakan keluarganya tidak lagi dikejar-kejar penagih hutang. Bangkitnya ditengah keterpurukan tidaklah mudah, hanya dengan kekuatan iman kepada Allah yang membuat dirinya tetap tegar. Ibadah semakin ditingkatkan, keluarganya senantiasa diingatkan agar tidak lupa melaksanakan sholat lima waktu. 'Alhamdulillah, pertolongan Allah itu begitu nyata Mas Agus, melalui shodaqoh saya bisa bangkit dari keterpurukan.' tutur beliau pagi itu dihari Ahad di Rumah Amalia.

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Info: agussyafii@yahoo.com
SMS 087 8777 12 431,
"http://agussyafii.blogspot.com/"

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Keberkahan Ditengah Badai Kehidupan

Air matanya mengalir begitu saja, tangis dan isak tak kuasa dibendungnya. Keputusannya adalah pilihan hidup. Hatinya terasa perih tapi semua membuat dirinya menjadi tegar. Kehidupan bagai drama yang penuh konflik dan intrik. Ada perang batin dihatinya. Keteguhannya untuk menjadi orang yang baik diterpa gelombang samudra kehidupan tiada habisnya, kemudian harus ada pula cerita perkawinannya yang kandas ditengah batu karang. Semua itu tetap dijalaninya dengan tegar. 'Keteguhan saya dalam menerima semua cobaan ini semata-mata karena dalam hati saya telah ngendap iman.' begitu tuturnya pada saya malam itu di Rumah Amalia. Anak-anak bersenandung shalawat pada Nabi, shalawat itu menyejukkan hati siapa saja yang mendengarkan. Sebuah oase dalam gurun yang tandus dan gersang ditengah kehidupan metropolitan yang tiada habis mengejar nafsu duniawi. Berlimpah dalam materi namun kering kerontang dalam spiritualitas. Ditengah ramai dan maraknya namun merasa sepi dan sunyi dalam kesendirian. Shalawat itu bagai hujan rintik-rintik setelah musim kemarau yang berkepanjangan. Suaranya lembut, merdu, menyentuh hati yang paling dalam.

Shalawat membuat hati sang ibu yang malam itu datang ke Rumah Amalia menangis. Dari kecil, dirinya sudah berlagak seperti artis, menyanyi, bermain sinetron bahkan ketika beranjak dewasa sampai harus pergi ke Jakarta untuk menjadi audisi poto model. Awalnya orang tuanya melarang namun tekad keras mampu melunakkan hati orang tuanya. Bukan kesuksesan yang didapat, dirinya malah terjerumus didunia malam. Kesadarannya menyentak. Tatkala pada suatu malam dirinya mendengarkan suara adzan. Suara itu mengingatkan kembali untuk kembali ke jalan yang benar. Banyak diantara teman-temannya melecehkan dan mengatakan 'sok alim,' 'sok suci,' bahkan sampai diancam dan teror dari orang-orang yang tida suka atas keputusannya.

Ditengah kegalauan hidupnya menentramkan hatinya, Sang Khaliq mempertemukan dirinya dengan seorang laki-laki yang membimbingnya. kehidupan rumah tangganya terasa begitu indah dan damai. orang tuanya sampai menangis tersedu melihat perubahan dalam diri putrinya. Ayahnya yang bijak selalu mengingatkan bahwa hidup adalah 'senandung hati yang tidak pernah menentu.' karena mengikuti irama hati yang senantiasa berubah. Hanya berserah diri kepada Allohlah yang akan menyelamatkan dirinya. 'Ketika saya benar-benar berserah diri kepada Allah untuk berjalan yang lurus, saya mendapatkan kekuatan batin yang luar biasa Mas Agus Syafii. Badai gelombang kehidupan datang silih berganti. jika bukan karena iman, hidup saya sudah terpuruk.' tuturnya. 'Cobaan yang paling dahsyat adalah disaat saya harus menerima kenyataan perkawinan saya harus berakhir,' lanjutnya. Sementara dua anak yang kami sayangi telah terlahir didunia. kehidupan keluarga kami yang begitu indah kemudian mesti berpisah, 'bagi saya itu cobaan teramat berat.' katanya dalam isak dan tangis. Malam itu setelah sang ibu mengambil air wudlu, kami bersama-sama anak-anak Amalia berdoa untuk ketabahan hati beliau agar dikuatkan imannya agar ikhlas menerima 'garis kehidupan' yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Sampai pada suatu hari beliau bertemu jodohnya kembali, mendapatkan suami yang bisa menerima apa adanya dan bisa menjadi imam yang baik bagi dirinya bersama kedua anaknya. Rasa syukur dipanjatkan kepada Allah diucapkan berkali-kali. 'Terima kasih ya mas agus sudah menguatkan hati saya..'katanya. Senandung hati telah berubah dalam kegembiraan, menebarkan cinta dan kasih sayang untuk anak-anak yang disayanginya. Keberkahan terasa pada dirinya memancar pada setiap langkah membawa kebaikan dan ketenteraman bagi orang-orang disekelilingnya. Subhannallah..

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Info: agussyafii@yahoo.com
SMS 087 8777 12 431,
"http://agussyafii.blogspot.com/"

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Sholat Mengobati Kegelisahan Hati

By: M. Agus Syafii

Awalnya dari kegelisahan yang begitu dahsyat. Hidupnya terasa kosong meskipun bergelimang harta. Hatinya selalu gelisah dan tidak menikmati apapun yang selama ini dijalani dalam hidup ini. Sore itu di Rumah Amalia saya kedatangan tamu seorang bapak. Bapak itu bertutur. 'Allah telah memberikan rizki begitu banyak kepada saya, apakah yang saya lakukan dengan harta yang berlimpah? sudahkah saya bersyukur? sepertinya semakin berlimpahnya rizki malah membuat saya semakin jauh dari Sang Pencipta. Entah kenapa?'

Banyak hal membuat dirinya semakin gelisah dan ketakutan. Semakin menghentak-hentak hatinya yang paling dalam. Bermula dari rasa takut dan gelisah itu, beliau mencoba untuk mencari jawaban dalam dirinya sendiri. Lalu bertanya kesana-kemari. Tanpa rasa malu, dulu seringkali beliau selalu mencibir orang lain yang taat menjalankan ibadahnya sebagai orang yang 'sok suci' namun sekarang tidak segan bagi dirinya bertanya pada sesama rekan kerjanya untuk bertanya masalah-masalah kecil tentang agama. Lalu terjadi dialog panjang, rasa ingin tahunya semakin besar. Apa yang didapatkan dari penjelasan teman-temannya sekantor semakin membuatnya berpikir keras. Uraiannya yang sederhana tapi padat membuat dirinya semakin ingin mendalami spiritualitas.

Pada suatu hari dirinya sedang membersihkan rumahnya, disaat sedang membersihkan rumah menemukan sebuah buku yang ternyata al-Quran dan ada terjemahannya. Sepintas dibukanya buku itu dan dibacalah isinya. Surat Ar-Rahman yang artinya, 'Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?' Ayat ini membuat hatinya bergetar. Rasanya ada yang menohok hatinya, terasa perih tak tertahankan. 'Ya Allah, Ya Rabb..' ucapnya lirih. Air matanya menetes mengalir. Ayat ini begitu luar biasa maknanya. Tubuhnya bergetar. Seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menegur dirinya dengan membaca ayat itu.

Pengalaman itu membuat hatinya bertekad untuk belajar sholat dengan baik dan benar. Secara diam-diam beliau membeli buku tuntunan sholat. Dipelajari buku itu dan sekaligus dipraktekkan dalam kamar di setiap malam. hal itu dijalaninya hampir satu tahun. 'Saya mulai bisa merasakan sholat membawa pengaruh dalam menentramkan hati saya..Mas Agus..' tuturnya. Kegelisahan terasa diobati dengan menjalankan ibadah sholat yang dilaksanakannya secara diam-diam. Akhirnya tanpa disengaja anak-anak dan istrinya memperhatikan perubahan perilaku beliau sebagai kepala rumah tangga. Lebih sabar dan lebih sayang kepada keluarga. 'Anak-anak dan istri saya sampai menangis mendengar cerita saya tentang bagaimana saya menjalankan sholat secara diam-diam selama setahun lalu. Mereka tidak menyangka saya akan berubah,' lanjut beliau. Sejak beliau menjalankan ibadah sholat lima waktu dengan tertib hanya telah menjadi tentram dan keluarganya menjadi bahagia. 'Saya menyakini dengan sepenuh hati, sesungguhnya sholat adalah obat hati yang sedang gelisah.' Ucap beliau dipenghujung pertemuannya dengan kami. Subhanallah..

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra'ad: 28).

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431,

"http://agussyafii.blogspot.com/"

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Saturday, February 05, 2011

Talk To Her

Why:

Lately my hobbies came back, watching an European Movies. i have to admit it, i'm a movie freak.... but those "film festival" always thought us many things, about reality. and the most thing about film festival is... they are always fantastic and have million of emotion in it.


this is a slight note i made about latest movie i watch, titled "Hable con Ella" or Talk to Her

Notation:

The movie is setted in Madrid - Spain, identic with female matador, sword, and el toro. it's about special condition of love. it tells us about love that would formed in zillions way without any condition... it just love

Benigno is a nurse, treat a georgeus gal who is in coma. Alicia is her name, everyday Benigno is obligated to take her to bath, change her clothes, fulfil all her needs, even have a chat with her. With full dedication when it came to his job. None will found out about his loneliness.

Benigno had a feeling for Alicia, long before she went comma. He admire her so much. Benigno enjoy every moment he watch Alicia practice ballet from the window of his apartment, the ballet school is across the street

Marco is a reporter worked on the article about female matador, who had a phobia to snake. She had to promise marco not to tell anyone abov her phobia, she afraid, it will ruin her charisma as a matador.

Matador lady's name is Lydia

Marco is a sensitive person. He isn't ashamed to shed a tear over a romantic opera or even a touchy ballads. It all because the past he had with a girl years ago. This made lydia hate the woman marco told.

One day, Lydia had a bad day. Struck by a mad bull. It was her father wish to have his legacy and became matador. 3 weeks, she had to suffer and held in hospital, unconscious.

No doctor could assure in coma condition. Once a patient who finally wake up after 15 years of comma, but the other didn't make it.

Marco and Benigno met in alicia's room, the girl benigno treated. Benigno stil remember Marco as they coincidentally sit side by side in a drama called "cafe mueller". Benigno told Marco, how to face and deal a comma case.

Benigno became a nurse, because he had to take care of his mother for 15 years, and never left his mother side.

One day, Marco realizes, that Lydia didn't love him as he expected. Lydia Cried over a wedding ceremony. it never happened before. later Marco know, for who those tears is.

As an innocent man Benigno don't know what to do when he saw a very different movie. Sumthin Happened that night

Benigno had to be separated from the girl he love, so had Marco.
Love, is always work in mysterious way


Quotes:

Benigno: "a woman brain is mystery, and in this state even more so. You have to pay attention to woman, talk to them, be thoughtful, caress them, they exist, they're alive, and they matter to us"

Alicia's Ballet teacher (who consider Alicia as her child): "Life is Never Simple, I'm a Ballet Dancer, that's why i Know, life is never simple"

The Ending is Quite astonished, we are told to conclude it in our own way

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

Tuesday, February 01, 2011

SELAMATKAN HUTAN GAMBUT RIAU

KOALISI ANTI PENGHANCURAN HUTAN RIAU (KAPHuR)
Bersama
PRD, STN, STR, JMGR

_________________________________________________

PERNYATAAN SIKAP BERSAMA

CABUT IZIN HTI PT RAPP, SELAMATKAN HUTAN GAMBUT RIAU


Salah satu permasalahan yang menyebabkan terjadinya penghancuran hutan di Sumatera khusunya di Provinsi Riau, adalah keberadaan pabrik bubur kertas dan kertas (pulp dan paper). Industri yang mengandalkan bahan baku dari kayu ini, pada kenyataannya, mempunyai potensi serta konstribusi besar dari "kerangka sistematis” penghancuran hutan alam.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa industri pulp dan paper untuk mencukupi kapasitas industri mereka adalah dengan cara membabat kayu dari hutan alam. Pernyataan bahwa pasokan industri akan dicukupi dari hutan tanaman industri yang mereka kelola, faktanya hanya omong kosong belaka. Ini dikarenakan pabrik pulp dan paper selalu membangun kapasitas industri melebihi kapasitas pasokan hutan tanaman industri mereka, dapat dijadikan contoh adalah PT Riau Andalan Pulp & Paper (PT RAPP) yang wilayah operasinya berada di Riau dan Sumatera Utara
Dalam upaya mendapatkan pasokan kayunya, PT RAPP perusahaan milik Taipan Sukanto Tanoto dibawah bendera Asia Pacific Resource International Limited (APRIL) ini tidak hanya melakukan kerangka sistematis penghancuran hutan alam di Sumatera yang berdamp[ak terhadap penurunan kualitas dan daya dukung lingkungan, tetapi juga mengakibatkan konflik sosial dengan masyarakat, terutama dengan masyarakat adat. Perusahaan pulp dan paper merampas sumber-sumber kehidupan berupa tanah hutan atau wilayah kelola masyarakat. Perlawanan dari masyarakat untuk mempertahankan hak tak jarang kemudian harus berhadapan dengan aparat keamanan yang berpihak kepada perusahaan yang kemudian sampai memakan korban jiwa.
Di Riau, PT. RAPP saat ini sedang melakukan pembabatan hutan alam di kawasan gambut dalam dan pulau - pulau kecil terdepan. Di kawasan Semenanjung Kampar Seluas 55.940 ha dan Pulau Padang 43.000 ha, sedangkan mitranya PT. Sumatera Riang Lestari (SRL) di Pulau Rangsang seluas 18.890 ha, Tempuling seluas 48.635 ha dan Pulau Rupat seluas 38.59 ha, di Pulau Tebing Tinggi PT Lestari Unggul Makmur (LUM) dengan luas 10.390 ha. Semua kawasan ini tersebar di lima (5) Kabupaten antara lain Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan, Siak, Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Penambahan areal konsesi RAPP di pulau padang sebesar 43.00 ha, ini merupakan pemicu terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, yang sangat rentan sekali terjadinya perampasan dan penyerobotan tanah masyarakat oleh perusahaan, belum lagi dampak negatifnya terhadap pulau padang yang bisa mengakibatkan tenggelamnya pulau, ini yang membuat masyrakat desa yang berada di pulau padang kabupaten kepulauan meranti menjadi resah. Ditambah lagi pada tanggal 8 September 2010 Gubernur Riau telah mengeluarkan izin koredor atau izin penggarapan kepada PT. RAPP untuk pulau padang tanpa mengkaji terlabih dahulu dampak yang akan terjadi.
Dari beberapa kasus di atas, kami hari ini menyatakan sikap tegas :
1. kepada pemerintahan SBY - Boediono melalui Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan untuk segera menghentikan operasi penghancuran hutan alam dengan mencabut /membatalkan semua perizinan yang telah diberikan kepada PT.Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) serta Mitranya antara lain ; PT. Sumatera Riang Lestari (SRL), PT. Sumatera Silva Lestari (SSL) dan PT. Lestari Unggul Makmur (LUM) di wilayah Provinsi Riau.
2. mendukung sepenuhnya pemerintahan Kab. Kepulauan meranti untuk kembali mendesak Menteri kehutanan Republik Indonesia untuk segera mencabut izin yang telah diberikan kepada PT. RAPP, LUM, dan SRL.
3. Selain itu KAPHuR Bersama STN, STR, PRD, JMGR juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera menangkap serta mengadili Sukanto Tanoto atas kejahatan korporasi yang telah dilakukan PT.Riau Andalan Pulp Paper.


Meranti, 1 Februari 2011
Koalisi Anti Penghancuran Hutan Riau (KAPHuR)



notes:
Koalisi Anti Penghancuran Hutan Riau (KAPHuR) :, WALHI Riau, Jikalahari, Scale up, Greenpeace SEA, Bahtera Alam, FGI-TI, Riau Mandiri, KPA Tiger, AMAR, Brimapala Sungkai, LBH Pekanbaru, KAR,

Bersama

Partai Rakyat Demokratik (PRD), Serikat Tani Nasional (STN), Serikat Tani Riau (STR), JMGR

CP :
Hariansyah Usman (0812 766 999 67),
M. Riduan (0813 650 83 515)

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing