di satu hari paling berarti dalam hidupku, banyak yang harus kembali direnungkan
sepanjang jalan hanya ku lihat antrian tak berujung dari kendaraan2, ibu-ibu berpeluh menenteng dirigen yang dikaitkan ke tambang.
tak dihiraukan peluh itu, tak peduli panas terik menerjang, yang dipikirannya hanya, bagaimana nanti suami dan anakku bisa menikmati secangkir kopi dan penganan yang selalu ku sediakan untuk mereka.
aku yakin mereka yang duduk di atas sana melihat.
dan aku yakin pula bahwa mereka memang tidak peduli akan nasib bangsa ini.
yang paling menyedihkan lagi.... aku terlahir di negara ini
Wednesday, May 28, 2008
Semua Jadi Satu
Mixed, Compiled and Posted by elnino araujo at 2:14:00 PM 0 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)