Tuesday, February 16, 2010

Bersonor Ala OKI

Kegiatan sonor di Desa Rambai telah dilakukan sejak tahun 1961, kegiatan ini adalah penanaman padi yang memanfaatkan lahan gambut pada saat musim kemarau, sonor adalah kata lain dari penerangan dalam bahasa daerah Rambai, jika di uraikan sonor pengertian dari lahan yang terang akibat dari proses pembakaran rumput ilalang dan lahan gambut, yang kemudian di tabur benih-benih padi di musim kering. Prosesnya kegiatan sonor ini selama dalam kurun waktu 6 bulan dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
1. Persiapan
Untuk melakukan sonor terlebih dahulu di siapakn bibit padi, lahan yang akan di tebar bibit padi, di bulan persiapan ini secara kalender musim pada bulan-bulan musim kemarau. Dalam hal persiapan ini lahan yang akan di gunakan sebagai lahan pertanian sonor di lakukannya pembakaran, hal ini diperuntukan untuk pembersihan lahan, kemudian setelah lahan di bakar perlunya penebasan kayu/pancang yang masih hidup di sekitar lahan tersebut. Proses ini di lakukan pada bulan Oktober tahun 2009.
2. Pengeringan Lahan
Pengeringan lahan ini dimaksud adalah melakukan pembersihan lahan dari ilalang dan rumput yang masih hidup dengan menggunakan parang, kemudian setelah kering dilakukan pembakaran kembali.
3. Menunggu Hujan
Setelah lahan siap untuk di tanami, maka proses selanjutnya adalah penebaran benih padi dengan cara menghambur-hamburkan padi di sesuaikan luas lahan yang akan di pergunakan, di dalam perhitungannya secara sistematis, luas lahan 1 hektar membutuhkan benih padi 2 kaleng (tiap kalengnya berisi 10/12 kilogram benih padi). Setelah penebaran benih padai, maka penandaan luas lahan dengan tanda masing-masing lahan yang dimiliki masyarakat seperti bendera, atau patok dari bambu dan sebagainya. Kemudian menunggu datangnya hujan masyarakat melakukan pembersihan ilalang dan gulma.
4. Pengecekan Tanaman
Dalam kurun waktu 3 bulan, maka dilakukannya pengecekan benih yang telah memulai tumbuh. Hal ini dilakukan di mana benih-benih yang yang tumbuh tidak sempurna maka dilakukan penyabutan, hal ini terjadi karena gangguan hama seperti babi hutan, tikus dan hama lainnya.
5. Perawatan Tanaman
Dalam proses perawatan ini di lakukan untuk menjaga kualitas padi dan menjaga tanaman padi dari hama seperti tikus, babi hutan, burung emprit dan hama-hama lain.
6. Penyemprotan
Untuk perawatan padi dari hama wereng maka di perlukannya penyemprotan dengan insectisida. Hal ini dperlukan karena jika tidak pada musim hujan wereng dan belalang melakukan perkawinan sehingga larva-larva insecta tersebut akan menyerang tanaman padi.
7. Tanaman Padi Berbuah
Pada bulan ketiga dari masa tanam, tumbuhan padi mulai berbuah. Hal yang perlu di perhatikan dalam masa buah tanaman padi ini penjagaan dari hama tikus dan babi hutan. Untuk melakukan penjagaan ini biasanya masyarakat membuka pondokan di sekitar tanaman padi. Selain hama babi hutan dan tikus, burung emprit dan terkukur pun salah satu hama yang aktif pada siang hari. Proses penjaga ini dilakukan sampai dengan tiba saatnya padi menguning untuk di lakukan pengetaman.
8. Pengetaman Padi
Pengetaman padi ini biasanya dilakukan umur tanaman padi mencapai 6 bulan, yang perlu di catat pada saat pengetaman di lakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Proses kebersamaan ini dilakukan dari turun temurun masayarakat desa rambai dan perigi. Alat yang digunakan dalam pengetaman disebut ani-ani, atau silet yang diberi gagang pada ujungnya. Pemotongan padi dari tangkai padi kemudian setelah selelsai di tumpuk dan di bawah ke permukiman untuk dilakukan proses selanjutnya
9. Pemisahan Gabah
Setelah di sampai di pemukiman atau desa padi yang masih bertangkai tersebut di lakukannya pemisahan dengan cara di pukul, di injak-injak beramai-ramai yang melibatkan anak, istri. Pemisahan padi dari tangkai ini masih menggunakan peralatan yang sederhana, seperti lesung,dan alu. Proses ini dalm kurun waktu satu bulan tergantung besar hasil dari panen tersebut.
10. Pengeringan Gabah
Setelah padi terpisahkan oleh tangkainya, maka proses selanjutnya adalah pengeringan gabah, yang dilakukan di tanah lapang sekitar rumah-rumah masyarakat. Pengeringan gabah ini membutuhkan waktu selama seminggu, semakin kering gabah di jemur semakin bagus hasil pengilingannya.
11. Hasil
Dari hasil pengeringan kemudian di lakukan penggilingan akan akan di jadikan beras, beras-beras tersebut sebagai ada yang dijual, untuk menghasilkan uang dan ada yang di simpan untuk kebutuhan sehari-hari selama dalam kurun waktu menunggu kembali masa sonor akan datang.

Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

0 comments: