Hampa
itu yang kurasa kini
Setelah melewati ribuan kilo, terik, dan hujan mampu kita lalui.
Susah, senang, dan kemudian susah lagi.
Sedih, tawa, bahagia.... semua sudah bercampur menjadi satu.
Terjatuh, bangun kembali, lalu jatuh lagi, dan bangun lagi
kini hantaman itu begitu kerasnya, sampai menyadarkan aku akan ke-khilafanku
bagaimana kau menamparku demikian keras hingga kuterbangun.
Tumpukan memori itu masih ada dan tak bisa kuhilangkan.
Dan tak pernah bisa hilang dari lubuk hatiku yang paling dalam
aku cuma bisa berharap, aku diberi kesempatan untuk bangkit lagi, dan menghabiskan hidup ini disampingnya
Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing
Sunday, January 02, 2011
Dan Kini,
Mixed, Compiled and Posted by elnino araujo at 5:45:00 PM
Labels: Introspection
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment