Sunday, January 02, 2011

Dan Kini,

Hampa
itu yang kurasa kini

Setelah melewati ribuan kilo, terik, dan hujan mampu kita lalui.
Susah, senang, dan kemudian susah lagi.
Sedih, tawa, bahagia.... semua sudah bercampur menjadi satu.

Terjatuh, bangun kembali, lalu jatuh lagi, dan bangun lagi
kini hantaman itu begitu kerasnya, sampai menyadarkan aku akan ke-khilafanku
bagaimana kau menamparku demikian keras hingga kuterbangun.


Tumpukan memori itu masih ada dan tak bisa kuhilangkan.
Dan tak pernah bisa hilang dari lubuk hatiku yang paling dalam

aku cuma bisa berharap, aku diberi kesempatan untuk bangkit lagi, dan menghabiskan hidup ini disampingnya



Posted under real circumstance, source will be published and will not claimed as its own writing

0 comments: