Saturday, November 17, 2007

Let's Move Farmers

Mungkin minggu itu cuma merupakan minggu yang biasa bagi kita, tapi tidak bagi para petani di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Bagian Utara, khususnya petani yang tinggal di daerah kecamatan Nanggung dan Desa Kiara Sari. Hari itu, tanggal 27 Agustus 2006, seperti bulan – bulan terdahulu yang sudah dilakukan, para petani berkumpul untuk mengadakan pertemuan bulanan kelompok petani yang berada di wilayah Kecamatan Nanggung dan Sukajaya. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari acara sarasehan petani nanggung yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2005.
Sifat keterbukaan dan kekeluargaan sangat melekat dari setiap pertemuan yang di lakukan menggambarkan begitu cair hubungan yang terbina diantara para petani, tidak ada batasan pendidikan, kedudukan sosial, usia ataupun lokasi. Semua begitu membaur menyuarakan keinginan dan inisiatif yang tinggi untuk bersama – sama meningkatkan kesejahteraan petani.
Banyak sudah yang mereka bahas pada setiap bulannya, mulai dari teknis pertanian, peningkatan kualitas sumber daya petani sampai pada upaya penggalangan kegiatan – kegiatan yang mendukung segala aspek dalam kehidupan para petani. Segala permasalahan yang terjadi dalam masing – masing kelompok tani di tiap kampung atau desa coba dicarikan jalan keluarnya bersama – sama melalui pertemuan ini. Diharapkan banyak masukkan datang dari kelompok tani lain yang berada di Kecamatan Nanggung dan Sukajaya.
Beberapa program coba disosialisasikan diantara para petani, tengok saja KDTK di Kampung Nyungcung Desa Malasari, atau K2LPR di kampung Parigi Desa Cisarua menjadi gambaran keinginan yang kuat dari para petani untuk mengelola ruang hidupnya secara lestari dan berkelanjutan.
Konsep yang begitu mudah diterima dan dijalankan karena memang merupakan dari budaya yang sudah melekat pada diri para petani dalam mengelola lahannya, Gunung Kayuan, Lamping Awian, Lebak Sawahan, Legok Balongan, Datar Imahan merupakan gambaran pengelolaan yang begitu bijak merupakan bentuk perwujudan kearifan lokal yang sudah mereka terapkan sejak dulu kala.
Ketika para petani akan berbicara lebih luas lagi untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah, banyak kelemahan yang harus diperbaiki. Untuk itu setelah serangkaian proses belajar bersama yang telah dilakukan dan juga kesempatan berbagi yang dilakukan tiap bulan.
Setelah rangkaian proses ini mencapai pada titik kulminasi dan berangkat dari segala persamaan yang telah mereka bagi, beberapa perasaan dan hasrat yang besar untuk menjadikan kelompok – kelompok petani ini menjadi suatu kesatuan yang kuat dalam upaya meraih dukungan dari Pemerintah sebagai bentuk pengakuan atas keberadaan dan upaya yang telah dilakukan dalam mensukseskan program – program khususnya di sektor pertanian dan kehutanan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk terbentuknya sebuah media yang akan diimplementasikan dalam bentuk Forum Petani Nanggung diharapkan akan menjadi salah satu jalan keluar yang terbaik untuk mengatasi masalah – masalah yang mereka hadapi dalam memperjuangkan Hak para petani serta menjalankan kewajibannya sebagai bagian dari warga negara Indonesia
Munculnya organisasi – organisasi pemersatu terdahulu seperti P2KB, FKMHJBB seakan menjadi cambuk dan pengalaman berharga yang akan diperbaiki lagi dalam organisasi yang baru ini. Dan menjadi pertanyaan dan tugas bagi kita bersama untuk tetap mempertahankan nilai – nilai luhur yang ada pada petani Nanggung. Selama perubahan itu membawa kepada suatu yang baik, yang dapat kita lakukan adalah mendukung para petani.
Pertanyaan besarpun muncul, sudah siapkah kita dengan perubahan yang akan terjadi ?

0 comments: